hot

Pada pukul 15:00, acara Pramuka dibubarkan. Kamipun segera bergegas meninggalkan tempat tersebut. Aku setelah dari tempat itu, berniat pergi ke sebuah Multiplayer. Saat saya setiba di Sekolah, saya melihat seorang anak yang sedang mengintip ke dalam sebuah ruangan di dalam sekolah. Karena saya sedikit ada rasa curiga, maka saya memutuskan untuk mendekatinya. Ketika saya mendekatinya, perasaan saya merasa sedikit tidak enak. Karena itu, saya tidak jadi mendekatinya. dengan NT. “Earrgghh..” Teriak NT begitu batang kemaluan Fahris memasuki liang senggama nya. Setelah itu, Fahripun mulai melakukan penggesekan terus menerus sampai ia berhenti setelah menit kesepuluh. “Bagaimana, enak kan, mangkanya, jangan coba-coba!” kata Fahris puas. Setelah itu, Fahrispun mulai kembali melancarkan aksinya untuk kembali melakukan persetubuhan. Selama mereka melakukan persetubuhan, NT terus mengerang- erang kesakitan “Eng.. eugh.. ough.. aekh.. eakh.. eikh.. oekh..” Desahan NT turut membuatku terangsang. Tetapi, karena pada saat itu, aku belum pernah bermasturbasi, maka aku diam saja dan terus menyaksikan. Setelah sekian lama, akhirnya mereka berhenti dan tertidur lemas. Sepertinya, mereka telah Orgasme bersama, dan kulihat NT berdarah. Mungkin ia telah kehilangan keperawanannya. Karena kesempatan tidak ada orang, maka sayapun segera mengambil kamera, dan menfoto beberapa foto yang membuktikan Fahris bersalah. Setelah itu, sayapun berniat kabur melalui Jendela Ventilasi di dekatku. Ketika hendak keluar, aku mendengar ada suara gebrakan. Setelah kulihat ada sumber suara tersebut, tenyata itu adalah Gloria yang masuk lewat Pintu dan terjatuh dan kakinya mengenai Lantai dan sepertinya ia Lumpuh sementara (Paralyze). Seketika itu pula, bangunlah Fahris dalam keadaan segar bugar seperti tidak sehabis bercinta. Iapun mendekati Gloria. “Hai, cewek, kamu sudah melihat perbuatan kami ya?” kata Fahris. “Lihat apa? Aku baru saja masuk ke ruangan ini.” jelas Gloria. “Jangan bercanda, lagipula kamu kan juga mengintip aku saat bercinta dengan SOS tadi kan di kelas” lanjut Fahris. “Kamu jangan macam-macam. Aku tak tahu!” sangkal Gloria. “Sudah, lebih baik kamu bercinta juga saja denganku!” Perintah Fahris. “Jangan.. jangan sentuh aku.. jangan..” Teriak Gloria. Karena aku tidak tega melihat Gloria yang begitu Cantik dan Seksi yang masih perawan, akupun berbuat nekat. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku langsung saja melompat menuju ke Fahris dan melakukan Tornado Roll. Dan akhirnya, berhasil, sayapun berhasil menghajarnya dan membuatnya pingsan. Akan tetapi, akupun langsung lumpuh total seketika. Tetapi, saya belum menyerah. Sayapun memberikan Kamera yang saya gunakan untuk menfoto Fahris dan NT tadi. Dan akhirnya, akupun pingsan. Keesokan harinya, aku terbangun di atas tempat tidur. Aku melihat sekelilingku, dan ternyata, aku berada di rumah sakit. Akupun segera berbaring kembali, tetapi tidak tidur. Karena keluargaku jauh dariku, maka tidak ada sama sekali yang datang menjengukku. Saya sangat merasa sedih saat itu. Tidak lama kemudian, Gloria datang dan menghampiriku. Ia berjalan seperti orang normal. Aku pikir Paralyzenya sudah sembuh. “Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya. “Tidak juga sih, tapi sudah mendingan.” sahutku. “Eh, terima kasih ya, kamu sudah menolongku pada saat itu.” ucapnya “Ah, tidak apa-apa. Aku memang sudah biasa melakukannya.” jawabku seenaknya. “Lantas mengapa NT pada saat itu tidak kamu tolong?” tanyanya. Waduh, mati aku. Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku membedakan sesama manusia (dalam arti Gloria dan NT). Lalu akupun menemukan jawaban sempurna. “Oh, pada saat itukan Fahris masih dalam keadaan Fit, jadi aku tidak mungkin dapat menghadapinya secara fisik.” “Kalau mental?” tanyanya lagi. “Itu mungkin saja dapat kuatasi. Oh ya, bagaimana dengan kejuaraan catur hari ini? Aku kan tidak dapat ikut?” tanyaku. Gloriapun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata, ia mengeluarkan kameraku dan kertas yang menyatakan bahwa aku langsung memenangkan pertandingan karena Fahris melakukan perbuatan yang tidak terhormat. Akupun merasa lega, dan akhirnya akupun bertanya lagi. “Bagaimana pendapatmu?” tanyaku. “Yah.. hebat.. boleh juga..” katanya. Entah apa yang menghantui pikiranku, akupun menyatakan cinta padanya, tetapi ia menjawab “Waduh, jangan dulu ya, aku masih belum mau pacaran, lain kali saja ya. Sementara ini, ayo kita berteman dan melakukan petualangan bersama di Sekolah.” “Jadi, kamu juga suka menyusup ya?” tanyaku. “Iya, sejak kecil, aku suka sekali berpetualang, jadi, kamu kan juga sama, mari kita satukan hobi kita bersama.” jelasnya.

Related Posts :

0 Response to "hot"

Post a Comment